Mengurangi Makan Adalah Cara Diet Yang
Salah
Bila ingin menurunkan berat
badan, maka kita harus mengurangi porsi makan alias diet.
Begitulah mantra yang selama ini kita dengar.
Meski demikian, diet
bukanlah cara terbaik untuk langsing.
Mengurangi asupan kalori memang bisa menurunkan
berat badan, tetapi hanya dalam jangka pendek dan biasanya nantinya bobot tubuh
bisa naik kembali (bahkan lebih dari berat badan semula).
Daripada membatasi asupan
makanan, lebih baik fokus pada kualitas makanan dan kapan kita harus makan.
Untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi tubuh, pastikan kita makan pada tiga waktu makan, yakni pagi, siang,
dan malam.
Hal ini sering kali
diabaikan karena alasan sibuk atau tak mau berat badan bertambah.
Namun, bukan membatasi
asupan kalori, melewatkan waktu makan alih-alih lebih mudah membuat kita
craving atau kalap pada waktu makan berikutnya sehingga porsi makan pun
bertambah besar.
Perut yang kosong karena
melewatkan waktu makan juga membuat kita kelaparan atau kelelahan sehingga
malas melakukan aktivitas selain duduk.
Mengonsumsi camilan saat
kita sedang berupaya menurunkan berat badan tak akan membuat usaha itu gagal
total.
Yang perlu diperhatikan
adalah porsi dan jenisnya.
Sebagai pilihan, Anda bisa
mengonsumsi camilan rendah kalori yang tetap mengenyangkan, misalnya cookies
rendah kalori, buah-buahan, kacang-kacangan, dan yoghurt.
Menghilangkan asupan
karbohidrat dan lemak sama sekali juga bukan pilihan yang tepat.
Kita bisa mengakali konsumsi
karbohidrat ketika berdiet dengan memperbanyak jenis karbohidrat yang berserat
tinggi dan rendah gula.
Selain menyehatkan
pencernaan, kandungan serat di dalamnya juga akan mempertahankan rasa kenyang.
Sementara itu, makanan
berlemak tinggi memang harus dihindari, tetapi tidak berarti menghilangkannya
sama sekali.
Lemak sehat masih diperlukan
tubuh karena tubuh dapat memproduksinya sendiri.
Sumber lemak sehat antara
lain minyak zaitun, alpukat, dan daging putih. (*)
Komentar
Posting Komentar